Ayat bacaan: “Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam
mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau”. (Lukas 13:34)
Ayam adalah hewan yang cinta damai mudah dan bisa menyesuaikan diri disuatu tempat. Saya mempunyai ayam ketika masih duduk di bangku SMP. Hampir setiap hari saya bermain dengan ayam saya, ketika kupanggil dia datang, ketika saya belay diam saja. Tetapi hal ini terjadi berbeda sekali ketika dia mulai menetaskan telor telornya. Suasana yang cinta damai berubah menjadi suasana permusuhan.(kesalah pahaman sering terjadi). Hal ini bisa terjadi karena begitu sayang dan cintanya sang induk ayam terhadap anak-anaknya. Dia tidak ingin hal yang buruk terjadi atas anak-anaknya. Begitu rindunya sang induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayabnya,demikian juga Allah…
Mengapa Allah memiliki kerinduan untuk mengumpulkan anak2 Nya ?
Apa tujuannya ?
Ada 3 tujuan Allah : yuck kita lihat ?
1. MEMBERIKAN PERLINDUNGAN
Sebelumnya mari kita mendengarkan kisah induk ayam dan keempat anaknya yang terjebak dalam kebakaran di kandang. Cerita ini berakhir dengan matinya Induk ayam dan kedua anak-anak, sedangkan dua anak ayam lagi selamat.
Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari cerita ini :
a. Siapakah fokus tempat perlindungan kita?
- Orang lainkah ?
Sering kali tanpa kita sadari Tuhan kita jadikan sebakai focus yang nomor dua untuk melindungi kita. Kita lebih melihat pribadi yang kelihatan (Marinir,intel,PM), Masih tentramkah kita dengan penjagaan mereka ? Kalau kita menjadikan Yesus sebagai focus perlindungan kita ia akan memberikan ketentraman dan kedamaian. Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya. (Amsal 14:26).
kecuali kalau mereka mencari perlindungan kepada-Ku dan mencari damai dengan Aku, ya mencari damai dengan Aku!" (Yesaya 27:5).
- Diri kita sendirikah ?
Ada beberapa orang yang merasa merasa dirinya sebagai Preman yang kuat, yang ditakuti banyak orang, “tanpa Tuhan, saya bisa melindungi diri saya sendiri”,katanya. Tempat perlindungan Tuhan diberikan bagi orang yang rendah hati. “Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN” (Zefanya 3:12)
b. Siapakah yang kita dengar ? Kadang Allah membawa kita dalam suatu tempat, kondisi yang kelihatannya tidak mengenakkan, memakan waktu yang lama, tempat yang membahayakan (tidak aman), tetapi didalamnya ada rencana perlindungan Allah yang luar biasa! Yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Ingatlah pernyataan yang disampaikan sang pemazmur : Demikianlah TUHAN adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan. (Mazmur 9:9 (9-10)), (46-2) Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti
Kesaksian :
- nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. (1.1Kor 10:1 )
Aplikasi : Mari kita uji diri kita : Siapakah yang menjadi focus perlindungan kita ? Siapakah yang kita dengar Ikuti suara Allah (hati dan suara jasmani) ketika Ia memanggil kita.
Kesaksian : Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa
2. MEMBERIKAN BERKAT
• Induk yang mendapatkan makanan akan berseru nyaring kok..kok..kok dan anak ayam yang mendengarkan suara induknya akan kebagian makanan yang ditemukan induknya. “ Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu (ul 28:2)
• Makan adalah kebutuhan sehari hari bagi ayam. Tiada haripun bagi sang induk ayam yang tidak pernah mendapatkan makanan, anak ayam yang selalu mengikuti kemanapun induk ayam pergi (jalan terjal maupun datar) walaupun kadang capek tetapi makanan sehari-harinya terjamin. “Kemudian berkatalah Musa: "Baktikanlah dirimu mulai hari ini kepada TUHAN, masing-masing dengan membayarkan jiwa anaknya laki-laki dan saudaranya--yakni supaya kamu diberi berkat pada hari ini." (Kel 32:29)
• Anak ayam yang dekat dengan induknya tidak usah susah-susah mencari makan dengan bersusah-susah mengambil cacing besar karena cacing besar akan dipotong-potong induknya. “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya”. (Amsal 10:22) Ingat kisah Tedi !
Penolakan berkat bisa terjadi ketika seseorang mengabaikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. “Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata”. (Ibrani 12:17).
3. MEMBERIKAN kEBERSAMAAN
Didalam sayap induk ayam berkumpul beberapa anak-anak ayam yang berbeda-beda, ada yang blirik, ada yang putih, ada yang hitam, ada yang pitik walik, ada yang cakep dan lain-lain tetapi induk ayam tidak pernah membeda-bedakan.
Eks : Tuhan tidak pernah membeda-bedakan:
- Suku (Jawa, manado, batak, ambon, bali, dll) dan ras (Jawa, Cina, Belanda, Etiopia,dll).
- Status sosial (pejabat,pegawai,penganggur), (borju, kangker).
- Penampilan fisik (Cantik/ganteng,pas-pasan), (once,oon)
- Karakter (Melankolis, Sanguin, Kolerik, Flekmatik)
Hanya kadang manusianya yang suka membeda-bedakan.
Allah rindu menyatukan dan memberikan rasa kebersamaan dalam kehidupan berjemaat dan keluarga.
Bersama kita bisa, bersama kita tumbuh, bersama kita dewasa. “sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus”, (Efesus 4:13)
Suatu keadaan yang sangat indah sekali bila kita sebagai saudara seiman bisa rukun bersama Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! (Mazmur 133:1)
Kebersamaan perlu diusahakan walaupun kadang susah, tetapi hal ini adalah perlu “Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: (Efesus 4:3)
Tinggalah di dalam sayap induk ayam, yaitu kebersamaan bersama dengan Tuhan maka:
1. Perlindungan Allah akan nyata didalam kehidupan kita.
2. Berkat yang dari Allah akan dilimpahkan didalam kehidupan kita.
3. Roh kesatuan dan kebersamaan akan tinggal dalam hidup kita.
0 komentar:
Posting Komentar